-->

Makalah: Format Dasar Imu Sosiologi Pendidikan

Makalah: Format Dasar Imu Sosiologi Pendidikan

Format Dasar Imu Sosiologi Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Saat ini fakta menunjukkan bahwa masyarakat mengalami perubahan yang sangat cepat, progresif, dan sering menunjukkan gejala desintegratif (berkurangnya kesetiaan terhadap nilai-nilai umum), jika nilai-nilai umum saja sudah tidak diperhatikan lagi, apalagi dengan nilai-nilai agama.Perubahan sosial yang cepat juga menimbulkan cultural lag (ketinggalan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan), yang menjadi sumber masalah-masalah dalam sosial masyarakat.Masalah-masalah sosial juga dialami dunia pendidikan.Oleh karena itu, para ahli sosiologi diharapkan mampu menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana definisi Sosiologi Pendidikan Islam ?
2.Bagaimana sebab munculnya Sosiologi Pendidikan Islam ?
3.Bagaimana tujuan Sosiologi Pendidikan Islam ?
4.Bagaimana bidang kajian Sosiologi Pendidikan Islam ?
5.Bagaimana pendekatan dalam kajian Sosiologi Pendidikan Islam ?

C.Tujuan Masalah 
Agar mahasiswa mengetahui definisi, sebab munculnya, tujuan, dan bidang kajian Sosiologi Pendidikan Islam. 
?

BAB II
PEMBAHASAN

A.Definisi Sosiologi Pendidikan
Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Sosiologi berasal dari kata “socius” yang berarti kawan atau teman dan “logis” yang berarti ilmu. Secara harfiah sosiologi dapat dimaknai sebagai ilmu tentang perkawanan atau pertemanan. Istilah sosiologi diperkenalkan pertama kali oleh August Comte (1798-1857) pada abad ke-19. istilah ini dipublikasikan melalui tulisannya yang berjudul “Cours de Philosophie Positive”. Sosiologi, oleh Comte dikatakan sebagai ilmu tentang masyarakat secara ilmiah.

Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang lahir pada saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai: pertama, hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dengan agama, pendidikan dengan ekonomi, agama dengan pendidikan, pendidikan dan politik. Kedua, hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial, misalnya gejala biologis, geografis, iklim dan sebagainya.

Ketiga, ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial. Sosiologi dapat digolongkan pada salah satu bentuk ilmu pengetahuan (sosial) atau social science. Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.  

B.Sebab Munculnya Sosiologi Pendidikan Islam
Saat ini fakta menunjukkan bahwa masyarakat mengalami perubahan yang sangat cepat, progresif, dan sering menunjukkan gejala desintegratif (berkurangnya kesetiaan terhadap nilai-nilai umum), jika nilai-nilai umum saja sudah tidak diperhatikan lagi, apalagi dengan nilai-nilai agama.Perubahan sosial yang cepat juga menimbulkan cultural lag (ketinggalan kebudayaan akibat adanya hambatan-hambatan), yang menjadi sumber masalah-masalah dalam sosial masyarakat.Masalah-masalah sosial juga dialami dunia pendidikan.Oleh karena itu, para ahli sosiologi diharapkan mampu menyumbangkan pemikirannya untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.

Pendidikan formal di sekolah tidak akan pernah lepas dari campur tangan guru. Guru merupakan seorang administrator, informator, konduktor, dan sebagainya, yang diharuskan memiliki kelakuan dan tabiat yang sesuai dengan harapan masyarakat. Sebagai pendidik dan pembangun generasi, seorang guru diharapkan memiliki tingkah laku yang bermoral tinggi yang dapat ditiru dan dijadikan tauladan bagi para siswa demi masa depan bangsa dan Negara.

Kepribadian guru dapat mempengaruhi suasana kelas maupun sekolah, yang akibatnya siswa dapat bebas dalam mengeluarkan pendapat dan mengembangkan kreatifitasnya, atau bahkan sebaliknya, terkekang dan selalu menuruti kemauan guru tanpa bisa berkembang.

Anak dalam perkembangannya dipengaruhi oleh orang tua (pendidikan informal), guru-guru/sekolah (pendidikan formal), dan masyarakat (pendidikan non formal).Dari ketiga aspek tersebut, pengaruh lingkunganlah yang paling menentukan.Pendidikan sendiri dapat dipandang sebagai sosialisasi yang terjadi dalam interaksi sosial.Maka sudah sewajarnya bila seorang guru/pendidik harus berusaha menganalisis pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusia baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat (dengan sistem sosialnya).

C.Tujuan Sosiologi Pendidikan Islam
Menurut Lester Frank Ward, tujuan sosiologi pendidikan adalah mengatasi masalah social, seperti kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan dengan pendidikan. Oleh sebab itu sosiologi pendidikan harus menghasilkan konsep paling real untuk mencapai tujuannya, pendidikan harus menjanjikan jawaban yang tepat untuk mengatasi permasalahan social. Adapun menurut Robert Angell, tujuan sosiologi pendidikan adalah menganalisis dan meneliti lembaga pendidikan serta peristiwa-peristiwa yang terjadi didalamnya.

Pandangan dua sosiologi diatas memetakan tujuan sosiologi pendidikan pada wilayah pendidikan formal dan terbatas. Adapun tujuan sosiologi pendidikan dalam pengertian luas adalah menganalisis peristiwa interaksi peserta pendidikan. Pesrta pendidikan itu bisa orang yang ada di sekolah, masjid, rumah, balai pelatihan, lembaga kursus, atau tempat mana saja yang di dalamnya terjadi proses pendidikan (belajar). Peristiwa interaksi diantara mereka dianalisis oleh sosiologi pendidikan. 

Sosiologi pendidikan menganalisis cara mereka berinteraksi dengan sesamanya, cara mereka berinteraksi dengan orang lain diluar sistemnya dan hubungan system mereka dengan system-sistem lainnya. 

D.Ruang lingkup sosiologi pendidikan
Berbicara mengenai ruang lingkup sosiologi pendidikan, hali ini tidak dapat terlepas dari masyarakat.Oleh karena itu sosiologi juga disebut ilmu masyarakat atau ilmu yang membecarakan mengenai masyarakat. Berikut ini akan kami sampaikan mengenai ruang lingkup pembahasan sosiologi.

Ruang linkup pendidikan ada 4 yaitu:
1.hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.
2.hubungan antar manusia dilembaga pendidikan.
3.pengaruh sekolah terhadap prilaku dan kepribadian semua pihak disemua pendidikan.
4.lembaga pendidikan kepada masyarakat. 

E.Contoh Kajian Sosiologi Pendidikan Islam
Membahas  mengenai contoh kajian sosiologi pendidikan, hal ini tidak terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu sosiologi disebut juga sebagai Ilmu Masyarakat atau Ilmu yang membicarakan masyarakat. Berikut ini kami akan memberikan contoh masalah dalam masyarakat yaitu tentang putus sekolah (drop out).

Putus sekolah merupakan predikat yang diberikan kepada peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan berikutnya.Masalah putus sekolah khususnya pada jenjang pendidikan rendah, kemudian tidak bekerja atau berpenghasilan tetap, merupakan beban masyarakat bahkan sering menjadi pengganggu ketentraman masyarakat.Hal ini diakibatkan kurangnya pendidikan atau pengalaman intelektual, serta tidak memiliki ketrampilan yang dapat menopang kehidupannya sehari-hari.Lebih-lebih bila mengalami frustasi dan merasa rendah diri tetapi bersikap overkompensasi, bisa menimbulkan gangguan-gangguan dalam masyarakat berupa perbuatan kenakalan yang bertentangan dengan norma-norma sosial yang positif.

Masalah putus sekolah bisa menimbulkan ekses dalam masyarakat, karena itu penanganannya menjadi tugas kita semua.Khususnya melalui strategi dan pemikiran-pemikiran sosiologi pendidikan, sehingga para putus sekolah tidak mengganggu kesejahteraan sosial. Sekurang-kurangnya ada 3 (tiga) langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

a)Langkah preventif: membekali para peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan praktis dan bermanfaat sejak dini, agar kelak bila diperlukan dapat merespons tantangan-tantangan hidup dalam masyarakat secara positif, sehingga dapat mandiri dan tidak menjadi beban masyarakat, atau menjadi parasit dalam masyarakat. 

Misalnya ketrampilan-ketrampilan kerajinan, jasa, perbengkelan, elektronika, PKK, fotografi, batik, dan lain sebagainya.

b)Langkah pembinaan: memnerikan pengetahuan-pengetahuan praktis yang mengikuti perkembangan/perbaruan zaman melaui bimbingan dan latihan-latihan dalam lembaga-lembaga sosial/pendidikan luar sekolah seperti LKMD, PKK, klompencapir, karang taruna, dan lain sebagainya.

c)Langakah tindak lanjut: memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mereka untuk terus melangkah maju melaui penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang sesuai kemampuan masyarakat tanpa mengada-ada, termasuk membina hasrat pribadi untuk berkehidupan yang lebih baik dalam masyarakat. Misalnya memberikan penghargaan, bonus, keteladanan, kepahlawanan, dan sebagainya, sampai berbagai kemudahan untuk melanjutkan studi dengan program Belajar Jarak Jauh (BJJ), seperti unoversitas terbuka, sekolah terbuka, dan sebagainya. 

F.Pendekatan – Pendekatan Dalam Kajian Sosiologi Pendidikan Islam 
Sosiologi pendidikan sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari secara khusus tentang interaksi diantara individu-individu, antar kelompok, institusi- institusi sosial, proses sosial, relasi sosial dimana di dalam dan denganya manusia memperoleh dan mengorganisir pengalaman. Menurut Abu Ahmadi, sosiologi pendidikan memiliki pendekatan psiko-pedagogis.Pendekatan sosiologi sebagai pendekatan sosiologi pendidikan terdiri dari:

1.Pendekatan Individual (The Individual Approach)
Dalam sosiologi, individu digunakan untuk menunjuk orang – orang atau manusia perorangan, yang berarti satu manusia bukan kelompok manusia.Individu dibatasi oleh diri sendiri dan tidak terbagi, ibaratnya individu sebagai atom masyarakat, atom sosial. Apabila kita dapat memahami tingka laku individu satu persatu, seperti cara berfikir, perasaan, kemauan, perbuatan, sikap dan ucapannya maka akan dapat dimengerti keberadaan suatu masyarakat.

Pada intinya, individu adalah manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas dan lingkungan sosialnya, maliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya, karena dalam diri individu manusia mempunyai tiga aspek, yaitu apek organik jasmani, aspek psikis rohaniah dan aspek sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi dan keguncangan pada satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lain.

2.Pendekatan Sosial (The Social Approach)
Secara pribadi manusia merupakan makhluk individu, tetapi dalam kenyataannya sejak lahir manusia sendiri sebenarnya menunjukkan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Secara ekstrim, manusia tidak dapat dipisahkan dengan keluarganya, teman, kelompok dan masyarakatnya.  Menurut CA. 

Elwood dalam bukunya The Psycology of Human Society menyatakn bahwa ada 3 unsur biologis yang menyebabkan manusia hidup bermasyarakat dan saling ketergantuungan, yaitu dorongan untuk makan, dorongan untuk mempertahankan diri dan doronganuntuk melangsungkan jenisnya.

Pendekataan sosial beranggapan bahwa tingkah laku individu secara mutlak ditentukan oleh masyarakat dan budaya, dimana iindividualitas tenggelam dalam sosialitas manusia.

3.Pendekatan Interakksi (The Interaction Approach)
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih, individu manusia dimana kalakuan individu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu lainnya atau sebaliknya. Definisi ini menekankan pada hubunagn timbak balik interaksi sosial antara dua atau lebih manusia. Interaksi sosial dilakukan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan afeksi atau cinta kasih, kkebutuhan inklusi atau mendapatkan kepuasan dan mempertahankan serta memenuhi kebutuhan kontrol.Beberapa faktor yang melatarbelakangi tejadinya interaksi adalah adanya imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan motivasi.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam hidup di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan pengertain sosiologi pendidikan islam seperti dalam buku sosiologi pendidikan (Prof. Dr. S. Nasution, M.A) kami menemukan sosiologi pendidikan yaitu ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk memperoleh perkembangan kepribadian individu yang lebih baik, yang dimunculkan karena perubahan respon masyarakat kepada perkembangan pendidikan dengan bidang kajian contoh dan pendekatan-pendekatan yang telah terpaparkan

DAFTAR PUSTAKA
M. Padil dan Triyo Suprayitno, Sosiologi Pendidikan, Yogyakarta: SUKSES OFFSET, 2007
Mahmud. Sosiologi Pendidikan.  Jawa Barat :  CV. Pustaka Setia, 2012
http://www.scribd.com/doc/21727570/Makalah-Sosiologi-Penddkn-Islam (diakses pada pukul 09.12 WIB Selasa, 02 10 2012)
http://www.scribd.com/doc/52532416/Sosiologi-Pendidikan-Islam (diakses pada pukul 09.51 WIB, Selasa, 02 10 2012)
http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/sejarah-sosiologi-pendidikan.html

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Makalah: Format Dasar Imu Sosiologi Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel